Clock

Tuesday 25 October 2011

Nidya Rahmanita

Lovasket

THE ROSES, geng cewek di SMA altavia-SMA swasta paling elite di bandung—bubar. Vira,pemimpin geng itu, terpaksa pindah sekolah karena papanya ditangkap dengan tuduhan korupsi dan semua kekayaan keluarganya disita. Vira terpaksa pindah ke sebuah sekolah negri di pinggiran kota yang kebanyakan muridnya berasal dari keluarga menengah ke bawah. Keadaan sekolah itu berbeda 180 derajat dengan SMA altavia yang kebanyakan muridnya merupakan anak pejabat atau orang kaya.

Ngga cuman pindah sekolah, vira juga harus rela kehilangan temen-temannya, pacar, dan yang terpenting, peluang nya sebagai kandidat kuat kapten tim basket putri SMA altabia sekaligus ketua eskul basket sekolah itu. Semua kejadian yang menimpanya membuat vira frustasi. Batin vira tertekan dan sifatnya berubah. Vira yang dulu periang menjadi pendiam dan lebih suka mengurung diri di kamar sepulang sekolah.

Niken adalah ketua OSIS SMA 31-sekolah baru vira. Sebagai ketua OSIS, niken bingung menghadapi keinginan hak sekolah yang berniat mengurangi jumlah kegiatan ekskul di sma itu karena masalah biaya. Pihak sekolah memberikan wewenang pada osis untuk menentukan ekskul mana yang dihapus. Niken tentu saja pusing seribu keliling karena harus menginvestigasi masing-masing ekskul untuk mengetahui kegiatan mereka. Niken juga merasa ngga enak pada teman-temannya yang tentu berharap agar ekskul merega ngga dihapus.

Salah satu ekskul yang terancam dihapus adalah basket. Padahal rei ketua ekskul ini adalah teman niken sejak kecil. Ekskul basket menjadi kandidat kuat untuk dihapus karena tidak pernah berprestasi bagus, walau kabarnya memiliki sejumlah pemain yang baik. Ini membuat niken merasa ngga enak pada rei.

Kedekatan niken pada mama vira membuatnya tahu vira adalah pemain basket yang berbakat. Niken mati-matian membujuk vira untuk bergabung dengan tim basket putri SMA 31. Tapi bujukan niken itu tidak ditanggapi vira yang sedang depresi dan bersumpah ngga akan main basket lagi untuk selamanya. Mamanya juga ikut membujuk ngga berhasil meluluhkan hati vira.

Tapi kejadian bunuh dirinya diana, salah satu anggota the roses yang juga sahabat vira, membuat mata hati vira terbuka. Vira menganggap kematian diana adalah tanggung jawab stella dan pihak sma altavia, karena itu vira berniat memberikan pelajaran pada mantan sahabat dan sekolahnya itu dengan cara mempermalukan tim basket putri SMA altavia yang sering memenangi berbagai kejuaraan. Akhirnya dia bersedia bergabung denga tim basket SMA31.

Walau melawan sma altavia yang lebih diunggulkan, sma 31 tidak gentar. Mereka bisa mengimbangi permaina lawannya,hingga akhirnya vira muncul di pertengahan quarter ke 2.

Kehadiran vira menambah panas suasana pertandingan sma 31 yang selalu tertinggal dalam perolehan angka mulai bangkit mengancam lawannya, bahkan sempat unggul dari sma altavia. Kejar-kejaran angka berlangsung seru,diiringi drama bumbu persaingan antara vira dan mantan teman temannya, terutama stella. Sayangnya vira cedera di menit menit akhir pertandingan. Tapi cederanya vira ternyata ngga memadamkan semangat bertanding teman-temannya. Dan walaupun akhirnya sma 31 gagal mengalahkan sma altavia dengan angka sangat tipis, vira dan teman temannya justru mendapatkan sambutan yg sangat meriah dari seluruh penonton yang menyaksikan langsung pertandingan itu. Vira ga berhasil menuntaskan dendamnya secara langsung pada bekas sekolahnya tapi dia mendapatkan kemenangan lain yang jauh lebih penting. Dia juga berhasil menyatukan niken dan rai, serta membuat ekskul basket sma 31 tidak jadi dihapus.

0 comments:

Post a Comment